Tetrahidrofuran | 109-99-9
Data Fisik Produk:
Nama Produk | Tetrahidrofuran |
Properti | Cairan mudah menguap tidak berwarna dengan bentuk seperti eterbau. |
Titik lebur(°C) | -108.5 |
Titik didih(°C) | 66 |
Kepadatan relatif (Air=1) | 0,89 |
Massa jenis uap relatif (udara=1) | 2.5 |
Tekanan uap jenuh (kPa) | 19,3 (20°C) |
Kalor pembakaran (kJ/mol) | -2515.2 |
Suhu kritis (°C) | 268 |
Tekanan kritis (MPa) | 5.19 |
Koefisien partisi oktanol/air | 0,46 |
Titik nyala (°C) | -14 |
Suhu penyalaan (°C) | 321 |
Batas atas ledakan (%) | 11.8 |
Batas ledakan yang lebih rendah (%) | 1.8 |
Kelarutan | Sedikit larut dalam air, larut dalam etanol, eter. |
Properti dan Stabilitas Produk:
1. Cairan transparan tak berwarna dengan bau seperti eter. Dapat larut dengan air. Campuran azeotropik dengan air dapat melarutkan selulosa asetat dan alkaloid kafein, dan kinerja pelarutannya lebih baik dibandingkan dengan tetrahidrofuran saja. Pelarut organik umum seperti etanol, eter, hidrokarbon alifatik, hidrokarbon aromatik, hidrokarbon terklorinasi, dll. dapat larut dengan baik dalam tetrahidrofuran. Sangat mudah untuk digabungkan dengan oksidasi di udara untuk menghasilkan peroksida yang mudah meledak. Ini tidak korosif terhadap logam, dan bersifat erosif terhadap banyak plastik dan karet. Karena titik didihnya, titik nyalanya rendah, mudah terbakar pada suhu kamar. Oksigen di udara selama penyimpanan dapat menghasilkan peroksida yang mudah meledak dengan tetrahidrofuran. Peroksida lebih mungkin terbentuk pada kondisi cahaya dan anhidrat. Oleh karena itu, 0,05%~1% hidrokuinon, resorsinol, p-kresol atau garam besi dan zat pereduksi lainnya sering ditambahkan sebagai antioksidan untuk menghambat pembentukan peroksida. Produk ini memiliki toksisitas rendah, operator harus memakai alat pelindung.
2. Stabilitas: Stabil
3. Zat yang dilarang: Asam, alkali, zat pengoksidasi kuat, oksigen
6.Kondisi untuk menghindari paparan: Cahaya, udara
7.Bahaya polimerisasi: Polimerisasi
Aplikasi Produk:
1. Ini banyak digunakan karena permeabilitas dan difusivitasnya yang baik pada permukaan dan bagian dalam resin. Ini digunakan sebagai pelarut dalam reaksi format, reaksi polimerisasi, reaksi kondensasi reduksi LiAlH4 dan reaksi esterifikasi. Pelarutan polivinil klorida, polivinilidena klorida dan kopolimernya menghasilkan larutan dengan viskositas rendah, yang biasa digunakan dalam pembuatan pelapis permukaan, pelapis pelindung, perekat dan film. Hal ini juga digunakan dalam tinta, pengupas cat, ekstraktan, perawatan permukaan kulit buatan. Produk ini merupakan polimerisasi mandiri dan kopolimerisasi, dapat memproduksi elastomer poliuretan jenis polieter. Produk ini merupakan bahan baku kimia yang penting, dapat dibuat butadiena, nilon, polibutilen glikol eter, γ-butirolakton, polivinilpirolidon, tetrahidrotiofena dan sebagainya. Produk ini juga dapat digunakan sebagai perantara dalam sintesis organik seperti obat-obatan.
2.Tetrahydrofuran dapat melarutkan semua senyawa organik selain resin polietilen, polipropilen dan fluor, terutama untuk polivinil klorida, polivinilidena klorida dan butilanilin memiliki kelarutan yang baik, banyak digunakan sebagai pelarut reaktif.
3.Sebagai pelarut umum, tetrahidrofuran telah umum digunakan dalam pelapis permukaan, pelapis pelindung, tinta, ekstraktan, dan perawatan permukaan kulit buatan.
4.Tetrahydrofuran merupakan bahan baku penting untuk produksi polytetramethylene ether glikol (PTMEEG) dan pelarut utama untuk industri farmasi. Digunakan sebagai pelarut resin alami dan sintetis (terutama resin vinil), juga digunakan dalam produksi butadiena, adiponitrile, adiponitrile, asam adipat,heksanadiamina dan sebagainya.
5. Digunakan sebagai pelarut, zat antara sintesis kimia, reagen analitis.
Catatan Penyimpanan Produk:
1. Simpan di gudang yang sejuk dan berventilasi.
2.Jauhkan dari api dan sumber panas.
3. Suhu gudang tidak boleh melebihi 29°C.
4. Jaga agar wadah tetap tertutup rapat, tidak bersentuhan dengan udara.
5. Harus disimpan terpisah dari zat pengoksidasi, asam,alkali, dll.dan tidak boleh dicampur.
6. Mengadopsi fasilitas pencahayaan dan ventilasi tahan ledakan.
7. Melarang penggunaan peralatan mekanis dan perkakas yang mudah menimbulkan percikan api.
8. Tempat penyimpanan harus dilengkapi dengan peralatan perawatan darurat kebocoran dan bahan pelindung yang sesuai.